Jumat, 26 April 2013

#1-Episode Edu Hostel,



Uhh, awalnya ngrasa males buat melangkahkan kaki, menghidupkan motor, melaju menuju markas TDA kampus. Ngrasa begitu jauh dari posisiku sekarang. Gang Kumojoyo ke Jalan Bimasakti no.18. Tapi, bismillah kutekadkan aku melangkah untuk silaturahmi dan tholabul ilmy.

Kurang lebih jam 17.00an aku sampai di depan markas TDA (tempat ini aku temukan setelah aku berkeliling melewati jalan bimokudo, bimokunthing, dan barulah kutemukan jalan bimosakti. Hahaha, aku lupa gak melihat alamat markas TDA sebelum aku berangkat). Dan karena faktor inilah yang kemudian menyebabkan aku tertinggal dari rombongan anak TDA (yah, selain aku memang berangkat terlambat).

Pasca kutanyakan pada seorang bapak yang ada di markas TDA tentang rombongan anak TDA yang akan berangkat menuju edu hostel (beliau bilang bahwa mereka sudah berangkat sedari tadi), aku bergegas berangkat ke sana. Belajar dari kesalahanku sebelumnya, maka akau segera memastikan denah tempat acara dan kepastian apakah aku masih bisa berangkat ke sana atau nggak (takut tiketnya habis. Hehe)

Dan ternyata, aku segera mendapatkan balasan sms tentang denah tempat dan kepastian mendapat tempat di acara itu. Langsung ku arahkan motorku menuju Jl. Suprapto no.18, “Edu Hostel”. Dari perempatan ‘ nol’ km, ke arah barat, bangjo, masih lurus, ada belokan ke kanan; lewat belokan itu. Ada di kiri jalan.

Jam 17.30, kurang lebih jam segitu, aku sudah berhasil memarkirkan motorku di lantai dua tempat parkir motor di edu hostel. Langsung kulangkahkan kaki melewati tangg- turunan, menyeberang lintasan parkiran, dan menaiki tangga menuju lantai 2 hotel.

Kulihat ketika di lantai 2, ternyata baru ada segelintir orang saja yang ada di sana. Ku isi lembar registrasi dan join dengan grup freelancer.co.id.

Alhamdulillah, ternyata niatanku untuk silaturahmi dan tholabul ‘ilmy membuahkan hasil yang subhanalloh; luar biasa. Subhanalloh, walhamdulillah, walailahaillalloh, wallohuakbar. Ya rabbi lakalhamdulkama yambaghilijalaliwajhika wa’adzimi sulthonik.

Mendapat pencerahan ilmu dari Pak Arif (owner dagadu), mb helmi (dari freelancer), dan mas yogi (seorang pria yang udah merasakan bukti keberhasilan bisnis freelancer).

Ada beberapa poin yang sempat aku tuliskan di buku kecilku tentang apa yang aku dapatkan dari pembicaraan di acara ini.
Dari Pak Arief, seperti ini :
-Bahwa kunci bisnis pertama adalah menemukan minat kita.
-Modal bisnis yang jauh lebih penting dari sekadar materi-uang, adalah kepercayaan dan persaudaraan. Modal silaturahmi.
-Kunci kesuksesan bisnis : ketekunan, eksistensi, dan keistiqomahan.
-Bisnis yang sekarang sedang merebak di Indonesia adalah bisnis ekonomi kreatif.
-Hari gini, realita saat ini, terkait kondisi dunia bisnis ada 6 hal : tak ada jarak dan waktu, transparansi, customer power, low cost technology, kerumunan kompetitor, dan ketidaksantunan dalam bisnis.
-Bisnis; ATM (Amati-Tiru-Modifikasi). Berhenti pada amati dan tiru, hanya akan berhenti pada komoditas, tidak sampai pada merek. Sampai pada merek, apabila langkah yang dilakukan sampai pada tahapan modifikasi.
-Untuk sebuah produk yang kita miliki berikan pemanis pada produk kita (ex. pada packaging)
-Pola pikir strategis; analisis, logis, linear, numerik, verbal. Pola pikir kreatif; intuitif, emosional, spasial. Bersyukurlah yang memiliki bisnis secara partnership; apalagi dia yang memiliki karakter dan pola pikir yang berlawanan dengan kita; justru itu saling melengkapi dan kita bisa belajar dari itu.
-3 pokok bisnis : kreativitas-protection-eksploitation (itu akan berputar, semacam siklus)

Dari Bu Helmy, penggedhe freelancer; beliau bilang begini : bahwa memulai bisnis berwal dari hobi. No Guts, No Glory. Yang bisa kita dapatkan dari menjadi freelancer: networking, modal, keahlian. Di Indonesia ada 17 % yang minat bisnis dan hanya ada 1,56% yang bener-bener jadi enterpreneur. Padahal pertumbuhan ekonomi akan optimal ketika presentase orang yang jadi enterpreneur di sebuah negara adalah seberasr 2 %. So, di Indonesia masih butuh 4,8 juta pengusaha. Hambatan bagi sesorang yang punya pola pikir maju adalah sebagai opportunity,

Oiya satu lagi yang aku dapetin, aku dapet temen. Namanya Mbak Fira. Beliau adalah seorang yang baru menempuh S2 Magister Manajemen; punya bisnis brownis ubi ungu. Dan kita saling share ilmu. Hmm, tukeran kartu nama. Ngobrol, berbagi ilmu. Mantap deh.

Huaaa, hari yang luar biasa bagiku. Ini nih, efek dari niatan silaturahmi, tholabul ilmy. Keren euy… Besok-besok lagi aaah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar