Sabtu, 08 Desember 2012

Goresan pena #10

Hari ini. Luar biasa! Ikut serta aksi #Save Palestine. Di suasana siang yang tak begitu terik, yah, alhamdulillah. Alloh mendatangkan mendung, kemudian rintik-rintik hujan. Di saat Alloh menurunkan berkahnya, semakin memantapkan langkah kami untuk menyuarakan suara “Palestina, palestina. Selamatkan! Israel, Israel, hancurkan!” Bermodal bendera Palestine, bendera merah putih, rountext, kotak Infaq palestina, kami berangkat dari gedung DPRD DIY, di daerah sekitar Malioboro. Ratusan pasang kaki melangkah, perlahan meninggalkan gedung itu menuju titik 0 km, daerah kantor Pos Besar. Dari arah Malioboro lurus ke selatan, hingga perempatan bangjo. Semangat menggebu, lantang berteriak, “Palestina, palestina. Selamatkan! Israel, Israel, hancurkan!”

Sebuah kejadian tak manusiawi yang telah dilakukan oleh zionis Israel. Melakukan pengeboman kepada saudara kami, saudara seaqidah, saudara di Palestina. Hingga sekitar 37 orang syahid, bahkan anaka-anka kecil Palestina pun demikian. Ratusan saudara yang lain luka-luka. “Ya Alloh, begitu miris. Apa salah mereka, sehingga mereka diperlakukan demikian adanya?,” teriakku dalam hati. Aku tak bisa terima, semua ini bukan salah saudara-saudara kami di Palestina. Ini semua yang memulai bukan mereka. Israel, laknatullah yang menjadi biang semuanya.

Seperti inilah yang bisa kami lakukan. Membawa rountext, bendera palestin, meneriakkan yel-yel, menyuarakan apa yang kami rasakan terhadap saudara kami di sana, mengumpulkan donasi. Yah, ini yang bisa kami lakukan. Kami tak bisa melangkah ke sana, melangkah ke bumi palestin, membantu melempar batu, roket, dan semacamnya. Aku pernah mendengar cerita dari seseorang, bahwa sebenernya apa yang saat ini dilakukan oleh kaum muslimin di Indonesia, dengan melakukan aksi-aksi, mengumpulkan donasi, itu bahkan di saksikan oleh saudara-saudara di palestin sana. Bahkan hal kecil yang kami lakukan di sini, pun menjadi spirit berharga bagi saudara kami yang ada di Palestina.

Aku bergumam dalam hati, “Ya Alloh, perjuangan kami di sini tak seberapa. Bahkan itu telah menjadi kekuatan bagi saudara yang ada di palestin. Subhanalloh!” Sebenarnya aku pun malu pada diriku sendiri. Bagiku, apa yang aku lakukan untuk saudaraku di Palestin sana, begitu kecil, tak seberapa. Hanya doa yang senantiasa terucap. Hmm, infaq pun... tak seberapa. “Ya Alloh, aku malu!”Aku hanya bisa berdoa, semoga apa yang aku lakukan untuk saudaraku di palestin sana, meskipun hanya kecil, akan senantiasa diistiqomahkan oleh Alloh. (18 November 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar