Tetesan air mata serasa ingin selalu meleleh
Lewat kelenjar air mataku
Menengok cermin kaca yang terpampang di belakangku
Bayangan teman-temanku dengan wajah ceria mereka
Diliputi kegelapan yang menyertai langkah kaki
Hingga tak kusangka butalah mereka
Jalan terjal mendaki tlah terlampaui
Tapi malang salah arah tak diindahkan
Hingga, kini mereka berubah
Aku,
Seorang insan yang senantiasa tegak berdiri
Hanya seperti batu membisu
Memori tentangku tlah terhapus dalam ingatan mereka
Aku,
Sendiri di sini
Menanti datangnya secerah senyum menaungi hati sobatku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar