Sabtu, 12 Januari 2013

Goresan Pena #34


Suasana pagi ini kunikmati dengan cara yang lain. Kulangkah kakiku bersama 12 kaki-kaki kecil yang lain. Berangkat dari rumah nenekku; jalan-jalan santai di pagi hari. Setelah minum sesuput susu di gelas milik adek-adekku serta berbekal makan kacang atom dan sukro; snack ringan, ku bersiapa berangkat. 1 adek sepupuku; namanya Naswa, dia yang tetap kekeh ingin bersepeda; tak mau jalan. Yap, memang kami memang berencana ingin berjalan-jalan pagi. Sambil olahraga; pikirku. Aku memang merasa beberapa hari ini badanku terasa berat. Ya, aku jarang berolahraga. Dan pagi ini aku niatkan untuk mengentengkan badanku; olahraga. Selangkah demi selangkah kami berjalan menyusuri jalanan pagi hari. Udara masih terasa segar. Sesekali aku berlari-lari kecil; mengejar ketertinggalanku dengan sepupu kecilku yang mengendarai sepeda mungilnya. Hmm, hari yang menyenangkan. Yap, tepat di hari pertama tahun baru, 2013. 01 Januari. Mungkin ini akan menjadi momen yang tak akan terlupakan, begitu kata adekku yang kedua. Sebut saja dia Ari. Yap… dan kemudian kami bertujuh memutuskan untuk mengarahkan langkah kami menuju ke desa Tersidi. Tadinya kami bingung mau ke Tersidi ataukah ke Tasik Madu. Tapi kemudian adek-adekku mengajak ke sana. Ari ingin menunjukkan bendungan yang ada di Tersidi, tempat di mana dulu dia bermain-main dengan adek-adekku yang lain. Hmm, aku lupa sesuatu. Aku belum memperkenalkan nama adek-adekku dan sepupuku ya. Baiklah akan aku perkenalkan satu per satu. Wiwin, sebut saja demikian. Dia adalah adek pertamaku. Sedangkan adekku yang kedua, laki-laki, namanya Ari. Begitu juga dengan adekku yang terakhir; laki-laki juga. Namanya Rizal. Sedangkan ketiga sepupuku; perempuan semua. Namanya Putri, Dwi, dan Naswa. Beberapa menit kemudian, setelah melintasi jalanan yang cukup menantang, akhirnya sampai juga kami ke lokasi yang dimaksud. Aku katakan menantang, karena jalanan yang kami lalui memang demikian. Becek di sana-sini; jalan belum diaspal. Masih berupa tanah. Dan kami harus cukup bersabar karena sudah pasti kaki-kaki kami harus kotor terkena tanah basah. Tapi semua itu terbayar dengan sesuatu yang begitu indah; tak ku sangka sebelumnya. View yang bagus. Dengan pemandangan bukit-bukit di sebelah utara, dan gunung-gunung yang berjejer. Di sebelah timur, gunung Merapi, ke barat sedikit ada Gunung Merbabu. Dan semakin ke barat, ada Gunung Sumbing dan Sindoro; kelompok gunung mati. Tak hanya itu saja, pemandangan sawah yang terbentang- penuh dengan padi hijau; sawah yang tergenang air-air hujan semalaman mungkin, dan capung yang begitu banyak-merah, kuning bertebaran di sana-sini. Subhanalloh. Alloh swt membuat semua ini, bahkan dengan sangat mudah. Kun fayakun, jadilah maka jadi. Dan pasti semua ini Dia ciptakan dengan rapi; selalu ada hikmah di balik itu. Hari yang mengesankan; dan tak kan terlupakan. Semoga. (1 Januari 2013 @Purworejo; warung tempat Lek Ni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar