Rabu, 08 Januari 2014

#Repost --Acak!

Aaaaa... alhamdulillah. Dpt kuliah motivasi pagi2 dari ibu jilly.. alhamdulillah banget.. *terharu, hikz. Alloh tau banget siih.. kata ibunya : 1. Salut sama anak muda yg udah mulai berjuang sedari dini; insy Alloh akan menuai kesuksesan lbh awal 2. Yakinlah, Alloh gak akan menyia2kan kerja keras hambaNya 3. Kalo menemui kegagalan; intinya jangan menyerah... 4. Kuncinya sodaqoh; sodaqoh, sodaqoh. Sholat sunnah, dhuha tahajjud; doa. 5. Gak usah malu untuk jualan; yang penting it kan cara yang halal.. aah.. pokoknya semangat aja deh

Bahwasanya setiap orang pasti punya masalah. Persoalannya bukan pada masalahnya yang harusnya dipermasalahkan. Tp evaluasi pada orangnya. Dan yakinlah bahwa masalah datang itu bukan untuk apa-apa. Tapi justru itu untum mengupgade diri kita; meningkatkan kualitas pribadi kita. Alloh memberikan masalah pada hambaNya sdh barang tentu melihat kapasitas hambaNya. Dan Ia menilai bahwa hambaNya pasti akan bisa melaluinya. Dan Dia memberikan masalah bagi hambaNya, tentulah sdh sepaket dg solusinya. Karenanya, mintalah solusi dari masalah2 kita ke Alloh. Adukan padaNya. Yakin, pasti kita akan dapatkan ketenangan (21:40)

Lagi-lagi aku ingin menyimpulkan, bahwasanya janganlah kemudian kita memaksakan diri untuk melakukan semua hal yang kita rasa kita bisa. Aku pernah punya pengalaman itu. Dan ternyata justru aku tk bisa maksimal di semuanya. Pdhl inginnya bisa seimbang di sana. Nyatanya, justru itu mendholimi urusan yang lain. Sehingga, kemudian skrg aku berprinsip untuk cukup memilih bbrp hal saja; yg sesuai dg kapasitas kita. Mengantisipasi kedhaliman. Dan, seriusilah, fokuslah pada hal-hal yang sudah kamu pilih. Terkadang masih tergiur pd yang lain, yg kamu rasa kamu bisa kerjakan itu. Tp lagi2 kupikir, sudahlah fokuslah pd apa yg dijalani skrg. Optimalkan, ikhtiarkan maksimal. Insy Alloh, pun itu mnjdi jalan mnuju kesuksesan (21:16)


Saatnya aku membuat keputusan; memang smuanya hrus diawali dengan totalitas! Ya totalitas! Fokus! Untuk mnuju sebuah kesuksesan bisnis... Pelan tpi pasti aku hrus mengeliminasi satu per satu... Berat si, tpi memang harus begitu... (18:04)

Tulisan Bang Tere

#1
Tenang saja, ketika sesuatu yang kita anggap baik berakhir, ketika kita kehilangan seseorang yang kita nilai spesial, ketika sebuah kesempatan emas hilang maka, tenang saja, akan datang sesuatu pengganti yang lebih baik, seseorang yang lebih istimewa, pun kesempatan emas lainnya.
Pastikan saja syaratnya dipenuhi: bersabar.
Bagi orang2 bersabar, selalu datang hal-hal baik sebagai pengganti hal-hal sebelumnya.

#2
Jangan suka bilang hidup kita hampa. Kosong. Coba dongakkan wajah ke atas, tatap langit. Sejak jaman dinosaurus hingga jaman android hari ini, itu langit sudah hampa. Benar-benar hampa. Kosong.
Tapi langit punya penghiburan, punya kegiatan yang indah, sesekali melintas awan, hujan, sesekali dihiasi pelangi, sesekali di penuhi titik bintang dan bulan. Maka indah sudahlah kehampaannya.

*Tere Liye

#3
Jangan sering2 menoleh ke belakang kalau ingin melangkah maju, nanti kakinya tersangkut.
Jangan sering2 menoleh masa lalu kalau ingin menuju masa depan, nanti hatinya tersangkut.

#4
Jangan biarkan 'perasaan' kita berserakan, berceceran di facebook atau twitter. Orang yang ingin kita cari2 perhatian toh tidak akan memperhatikannya. 
Laki2 yang paham, wanita yang mengerti, tidak akan menumpahkan perasaannya di dinding jejaring sosial. Terlihat sekali, lebay. Ibarat air tumpah, itu justeru berbahaya, bikin terpeleset, mengganggu. Ada banyak cara lain menyalurkan perasaan, bikin tulisan, bikin puisi, malah bisa menerbitkan buku. Cari penyaluran yang bermanfaat.
--Tere Liye

#5
“Benarlah. Jika kita sedang bersedih, jika kita sedang terpagut masa lalu menyakitkan, penuh penyesalah seumur hidup, salah satu obatnya adalah dengan menyadari masih banyak orang lain yang lebih sedih dan mengalami kejadian lebih menyakitkan dibandingkan kita. Masih banyak orang lain yang tidak lebih beruntung dibandingkan kita. 
Itu akan memberikan pengertian bahwa hidup ini belum berakhir.”
*Tere Liye, novel "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"

#6

Ketika kita menyukai seseorang, bukan berarti kita pasti akan suka selamanya. Ada masa-masa rasa suka itu berkurang, bahkan hilang sama sekali. Tetapi juga bukan berarti kalau sudah tidak suka lagi, maka selesai begitu saja.
Itulah gunanya komitmen, kepercayaan, yang akan membawa kembali perasaan suka persis seperti pertama kali dulu kenapa kita suka seseorang tersebut, atau malah lebih.
Kita tidak akan pernah bisa menghidupi sebuah hubungan jangka panjang hanya dengan cinta. Kita memerlukan energi lain, yaitu komitmen, kepercayaan. 

*Tere Liye

Perkara Jodoh...

Kala awal kali hujan turun membasahi bumi; kala itu adalah waktu mustajabnya doa. Dan seringkali aku memanjatkan permintaanku kepada Alloh, Rabb semesta alam. Tentang hal-hal yang memang aku ingini. Ya, permohonan pertama adalah aku ingin SO’JAIM bisa kayak warungnya Pak Jodi. Dan yang kedua, aku selalu meminta kepada Alloh, datangkan jodoh di saat yang tepat dengan orang yang tepat. 

Ah, lagi-lagi persoalan jodoh. Padahal ketika kutengok diriku sendiri; kuhitung-hitung lagi usiaku yang sedang berjalan. Ah,, masih 21. Tapi, tapi, kenapa persoalan jodoh sudah seringkali menjadi topik yang berseliweran di sekitarku.

Nikah muda? Ya, dulu aku tak pernah membayangkan itu. Tapi, sekarang aku sudah punya frame yang berbeda tentang persoalan nikah. Ini seiring dengan bertambahnya pemahamanku. Nikah itu, sebagai jalan pembuka rizki. Itu salah satunya. Dan berulangkali orang sudah menceritakan padaku tentang ini. Yang kedua, nikah itu bagian dari membangun peradaban. Yang ketiga, nikah itu untuk menghalalkan yang haram agar semakin berpahala.

Dan aku semakin menyadari, dengan kondisiku sekarang ini, nampaknya itu menjadi pilihan bagiku. Dan lagi, aku juga sudah terlanjur punya perasaan.Ah, tapi, itu perasaan… emm, fitroh sih. Upz, tapi aku gak boleh terlalu berharap. Makanya aku hanya bisa bedoa ke Alloh, datangkan jodoh di saat yang tepat dengan orang yang tepat. Kalau memang toh akhirnya datang di usia-usia saat ini, berarti memang sudah garis takdirnya untuk nikah muda. Tapi, lagi-lagi semuanya itu misteri. Dan aku gak paham.


@Medianet 9.1.14 12:15