Kala awal kali hujan turun membasahi bumi;
kala itu adalah waktu mustajabnya doa. Dan seringkali aku memanjatkan
permintaanku kepada Alloh, Rabb semesta alam. Tentang hal-hal yang memang aku
ingini. Ya, permohonan pertama adalah aku ingin SO’JAIM bisa kayak warungnya
Pak Jodi. Dan yang kedua, aku selalu meminta kepada Alloh, datangkan jodoh di
saat yang tepat dengan orang yang tepat.
Ah, lagi-lagi persoalan jodoh.
Padahal ketika kutengok diriku sendiri; kuhitung-hitung lagi usiaku yang sedang
berjalan. Ah,, masih 21. Tapi, tapi, kenapa persoalan jodoh sudah seringkali
menjadi topik yang berseliweran di sekitarku.
Nikah muda? Ya, dulu aku tak
pernah membayangkan itu. Tapi, sekarang aku sudah punya frame yang berbeda tentang
persoalan nikah. Ini seiring dengan bertambahnya pemahamanku. Nikah itu,
sebagai jalan pembuka rizki. Itu salah satunya. Dan berulangkali orang sudah
menceritakan padaku tentang ini. Yang kedua, nikah itu bagian dari membangun
peradaban. Yang ketiga, nikah itu untuk menghalalkan yang haram agar semakin
berpahala.
Dan aku semakin menyadari, dengan
kondisiku sekarang ini, nampaknya itu menjadi pilihan bagiku. Dan lagi, aku
juga sudah terlanjur punya perasaan.Ah, tapi, itu perasaan… emm, fitroh sih.
Upz, tapi aku gak boleh terlalu berharap. Makanya aku hanya bisa bedoa ke
Alloh, datangkan jodoh di saat yang tepat dengan orang yang tepat. Kalau memang
toh akhirnya datang di usia-usia saat ini, berarti memang sudah garis takdirnya
untuk nikah muda. Tapi, lagi-lagi semuanya itu misteri. Dan aku gak paham.
@Medianet 9.1.14 12:15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar