Jumat, 20 Desember 2013

10 Catatan Waktu #5

#41
Kembali merenungi apa-apa yang kita lakukan. Mencoba melogika, menalar apa-apa yang kita lakukan selama ini. Ambil nafas sejenak dan kumpulkan semangat baru (16:20)

#42
Semangat itu serumun dengan iman. Bahkan tak hanya serumpun. Karena iman adalah sumber semuanya, termasuk sumber semangat. Ya, semangat itu kadang naik kadag turun. Tak stabil. Kadang menggelora, kadang redup. Kalau ditanya tentunya inginnya semangat itu selalu berada di level atas. Namun sunnatullohnya tak begitu (22 :14)

#43
Jangan fokus dengan kelemahan kita. Tapi eksplorlah kemampuan kita. Optimislah. Fokus pada satu hal. Jangan semua-muanya dilahab, pada satu waktu. Nanti kita hanya akan banyak tahu, tapi tak tahu banyak (08:04)

#44
Memiliki waktu yang longgar, tidak menjamin kesuksesan seseorang dan keberhasilan dia untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Poin yang tepat adalah bagaimana kemudian kesuksesan itu didapatkan dari kelihaian seseorang memanfaatkan wakt. Meskipun ia hanya memiliki sedikit waktu tersisa tapi dia bisa mengoptimalkannya. Itulah jaminan kesuksesan. (17:53)

#45
Ada satu dzat yang memergilirkan masa, memperjalankan awan, mendengar keluh kesah, rintihan hati, mengeahui isi hati, membaa pikiran, mentakdirkan keberadaan seseorang pada satu tempat dan waktu, mempertemukan, dan memisahkan… ya Dialah Rabb, Tuhan Semesta Alam, Alloh swt. Tiada daya dan kekuatan melainkan hanya Dia, Alloh Yang Maha segalanya (17:51)

#46
Mencari ketenangan dengan senantiasa mengeluhkan padaNya, apa yang bisa dan tak bisa untuk dilakukan. Apa yang telah diperoleh, apa yang gagal diraih… semua-muanya. Tumpahkan itu padaNya. Alloh akan menjawab semuanya. Dia tidak tidur, Maha Mendengar (12:29)

#47
Mempertanyakan ulang kenapa kita melakukan hal ini dan itu… Bahwasanya kita kembali menengok peranan kita sebagai manusia di bumi. Ya, bahwasanya peran manusia di dunia adalah (1) sebagai khalifah (2) ibadah (3) dakwah (22:38)

#48
Bahwa yakinlah, rizki itu tak akan tertukar. Alloh swt sudah menetapkan rizki bagi hambaNya masing-masing.. Tak perlu risau, tak perlu galau, tak perlu iiri, dengki. Tenanglah. Semuanya suda diatur olehNya.  Tinggal kita jemput saja. Dengan ikhtiar-ikhtiar semampu kita. Menjemput rizki pun dengan kembali meluruskan niat. Rizki yang kita beroleh bukan untuk kita banggakan, itu hanya sarana saja. Sarana untuk kita menggapai akhir yang baik di akhirat (06 : 05)

#49
Alloh yang Maha Luas Rizkinya. Tinggal bagaimana kita bermunajat; meminta kelapangan rizki padaNya. Insya Alloh Dia akan berikan. (19 :54)

#50

Masa muda adalah masa untuk semangat mencoba. Mencoba untuk belajar. (19:53)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar