#41
Kembali merenungi apa-apa yang kita lakukan.
Mencoba melogika, menalar apa-apa yang kita lakukan selama ini. Ambil nafas
sejenak dan kumpulkan semangat baru (16:20)
#42
Semangat itu serumun dengan iman. Bahkan tak
hanya serumpun. Karena iman adalah sumber semuanya, termasuk sumber semangat.
Ya, semangat itu kadang naik kadag turun. Tak stabil. Kadang menggelora, kadang
redup. Kalau ditanya tentunya inginnya semangat itu selalu berada di level
atas. Namun sunnatullohnya tak begitu (22 :14)
#43
Jangan fokus dengan kelemahan kita. Tapi
eksplorlah kemampuan kita. Optimislah. Fokus pada satu hal. Jangan semua-muanya
dilahab, pada satu waktu. Nanti kita hanya akan banyak tahu, tapi tak tahu
banyak (08:04)
#44
Memiliki waktu yang longgar, tidak menjamin
kesuksesan seseorang dan keberhasilan dia untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Poin yang tepat adalah bagaimana kemudian kesuksesan itu didapatkan
dari kelihaian seseorang memanfaatkan wakt. Meskipun ia hanya memiliki sedikit
waktu tersisa tapi dia bisa mengoptimalkannya. Itulah jaminan kesuksesan.
(17:53)
#45
Ada satu dzat yang memergilirkan masa,
memperjalankan awan, mendengar keluh kesah, rintihan hati, mengeahui isi hati,
membaa pikiran, mentakdirkan keberadaan seseorang pada satu tempat dan waktu,
mempertemukan, dan memisahkan… ya Dialah Rabb, Tuhan Semesta Alam, Alloh swt.
Tiada daya dan kekuatan melainkan hanya Dia, Alloh Yang Maha segalanya (17:51)
#46
Mencari ketenangan dengan senantiasa
mengeluhkan padaNya, apa yang bisa dan tak bisa untuk dilakukan. Apa yang telah
diperoleh, apa yang gagal diraih… semua-muanya. Tumpahkan itu padaNya. Alloh
akan menjawab semuanya. Dia tidak tidur, Maha Mendengar (12:29)
#47
Mempertanyakan ulang kenapa kita melakukan hal
ini dan itu… Bahwasanya kita kembali menengok peranan kita sebagai manusia di
bumi. Ya, bahwasanya peran manusia di dunia adalah (1) sebagai khalifah (2)
ibadah (3) dakwah (22:38)
#48
Bahwa yakinlah,
rizki itu tak akan tertukar. Alloh swt sudah menetapkan rizki bagi hambaNya
masing-masing.. Tak perlu risau, tak perlu galau, tak perlu iiri, dengki.
Tenanglah. Semuanya suda diatur olehNya.
Tinggal kita jemput saja. Dengan ikhtiar-ikhtiar semampu kita. Menjemput
rizki pun dengan kembali meluruskan niat. Rizki yang kita beroleh bukan untuk kita
banggakan, itu hanya sarana saja. Sarana untuk kita menggapai akhir yang baik
di akhirat (06 : 05)
#49
Alloh yang Maha
Luas Rizkinya. Tinggal bagaimana kita bermunajat; meminta kelapangan rizki
padaNya. Insya Alloh Dia akan berikan. (19 :54)
#50
Masa muda adalah
masa untuk semangat mencoba. Mencoba untuk belajar. (19:53)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar